Selasa, 15 Juni 2010

Klasifikasi Protozoa Berdasarkan Alat Geraknya (2) :

2) Flagellata (Filum Mastigophora) 

Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu : 

a) Fitoflagellata 
  Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis.  
Contohnya :
- Euglena viridis dan Volvax globator (makhluk hidup peralihan antara protozoa dengan ganggang) 
- Noctiluca milliaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik). 
b) Zooflagellata 
  Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas). 
Contohnya :
- Trypanosoma gambiens dan Trypanosoma rhodesiense (Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa) lalat Tsetse (Glossina sp.) 
- Trypanosoma cruzl (Mengakibatkan penyakit chagas) 
- Trypanosoma evansi (Mengakibatkan penyakit surra, pada hewan ternak (sapi). 
- Leishmaniadonovani (Mengakibatkan penyakit kalanzar) 
- Trichomonas vaginalis (Mengakibatkan penyakit keputihan) 

Semua organisme yang tergolong flagellata memiliki flagellum yang berperan sebagai alat gerak. Mastighopora yang bersifat parasit adalah genus Trypanosoma dan genus Trichomonas. 

Beberapa jenis Mastigophora yang bersifat parasit dan penyakit yang ditimbulkannya dapat dilihat pada tabel berikut : 
1. Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense menumbuhkan parasit dalam darah manusia dan dapat menyebabkan penyakit tidur. Di Afrika penularan dilakukan oleh lalat Tse-tse yaitu Glosina palpalis. 
2. Trypanasoma cruzi, menimbulkan penyakit chagas di Amerika 
3. Trypanasoma evansi, menimbulkan penyakit sura pada hewan 
4. Trypanosoma brucei, menimbulkan penyakit nagana pada sapi dan kerbau 
5. Trypanasoma vaginalis, menimbulkan keputihan pada vagina wanita 
6. Trypanasoma foetus, menimbulkan parasit pada vagiana sapi

Klasifikasi Protozoa Berdasarkan Alat Geraknya :

1) Rhizopoda (Sarcodina)

   Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia. Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba. Sedangkan Rhizopoda yang terbungkus oleh cangkang misalnya Foraminifero dan Arcella.
   Amoeba adalah hewan bersel satu hidup bebas atau hidup sebagai parasit. Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya : Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria. Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.
   Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Jika kita lihat tubuh amoeba maka dapatlah kita melihat bahwa tubuhnya dapat berubah-ubah. Pada tubuh bagian luar terdapat membran sel (membran plasma). Membran plasma berfungsi sebagai pelindung isi sel, mengatur pertukaran zat misalnya zat makanan, ekskresi. Alat gerak yang digunakan adalah dengan membentuk pseudopodia serta dapat menangkap rangsangan kimia dari luar tubuhnya. Bagian dalam terdapat sitoplasma yang dibedakan menjadi ektoplasma (bagian luar) dan endoplasma (bagian dalam).
   Cara bergerak Amoeba dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran dari sitoplasma. Pseudopodia digunakan untuk bergerak dan menelan mangsa (makanannya). Beberapa jenis amoeba membentuk sista dan di dalam sista terjadi pembelahan secara mitasis. Sista akan dikeluarkan bersama faeses (tinja), kemudian tersebar pada makanan dan minuman, akhirnya disebarkan oleh lalat. 

Beberapa jenis Rhizopoda (Sarcodina) dengan penyakit yang ditimbulkannya :

1 Entamoeba histolityca => menyebabkan disentri amuba (berbeda dengan disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)

2 Entamoeba gingivalis => menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut radang gusi (Gingivitis)